(Arrahmah.com) - "Salah satu alasan yang membuat kami berselisih dengan anda adalah dukungan anda bagi sekutu anda, Israel, yang menjajah negeri kami di Palestina."
Kutipan di atas merupakan kutipan pesan yang disampaikan oleh Syaikh Usamah bin Ladin pada Amerika untuk kembali memikirkan kebijakan mereka. Syaikh Usamah berusaha untuk menjelaskan adanya bantuan AS bagi Israel dan berbagai macam upaya penjajahan lainnya pasca penyerangan 11 September 2001.
Pesan dalam bentuk video yang bertajuk "Sebuah Teguran Untuk Warga Amerika" dirilis pada Minggu (13/9) oleh As-Sahab, sayap produksi media Al Qaidah, menampilkan gambar sosok Syaikh Usamah dan audio pernyataan.
Rekaman tersebut muncul dua hari sesudah Amerika Serikat merayakan ulang tahun ke-8 pasca serangan Al Qaidah melalui pesawat yang ditabrakkan ke World Trade Center dan Pentagon.
Syaikh Usamah bin Ladin mengatakan bahwa selain tindakan keji lainnya, dukungan AS terhadap Israel memotivasi Al-Qaidah untuk melancarkan serangan 11 September tersebut.
Ia pun menyatakan bahwa perang AS di Irak dan Afghanistan tidak pernah bisa dilepaskan dari lobi-lobi pro Israel di Gedung Putih serta berbagai macam kepentingan korporasi, bukan karena munculnya dan berkembangnya militansi Islam di kedua negara itu.
"Jika anda pikir bahwa situasi anda membaik, anda akan mengetahui bahwa Gedung Putih yang selama ini anda andalkan sedang ditunggangi oleh segelintir orang yang terus-menerus memberikan tekanannya," tutur Syaikh Usamah.
"Daripada bertempur untuk membebaskan Irak, sebagaimana yang diklaim oleh Bush, Gedung Putihlah yang seharusnya dibebaskan."
Ia pun merujuk pada mantan Presiden AS George W. Bush yang begitu berhasrat memerintahkan invasinya ke Irak pada Maret 2003 yang menggulingkan rezim Saddam Hussein.
"Jika warga Amerika mau mengakhiri konfrontasi mereka dengan Al Qaidah,” lanjut Syaikh, “mereka harus mempertimbangkan kembali sikap mereka terhadap negara Yahudi.
"Tinggalkan segala berkas persekutuan anda dengan orang-orang Israel di meja perundingan,” katanya.
"Tanyalah diri anda sendiri untuk menentukan posisi anda: apakah anda lebih menyukai keamanan anda, darah anda, anak anda, uang anda, pekerjaan anda, rumah anda, ekonomi anda, dan reputasi anda ketimbang keamanan orang-orang Israel, anak mereka dan ekonomi mereka?"
"Jika anda anda lebih memilih keamanan anda dan menghentikan perang, sebagaimana ditunjukkan melalui hasil jajak pendapat belum lama ini, maka anda perlu bekerja keras untuk menindak siapapun yang ada di sekeliling anda yang bermain-main dalam masalah keamanan," lanjutnya.
"Kami sangat siap untuk memberikan respon atas pilihan tersebut."
Menurut Syaikh Usamah, Presiden AS Barack Obama sama sekali tidak berdaya dalam menghentikan peperangan yang terlanjur pecah di Irak dan Afghanistan.
"Keputusan Obama dengan tetap mengadopsi Robert Gates dalam Departemen Pertahanan AS dan beberapa sosok lain yang juga pernah menjabat di masa Bush dalam pemerintahannya merupakan penegasan terhadap ketidakberdayaan presiden ini," kata sosok kharismatik yang memimpin Al Qaidah, organisasi yang paling ditakuti AS.
"Jelaslah bahwa anda harus mengubah kecenderungan dan keberpihakan Gedung Putih," katanya.
"Kebenaran pahitnya adalah bahwa politik neo-konservatif terus-menerus membayangi anda."
Syaikh Usamah bin Ladin pun mendesak warga Amerika untuk menekan Gedung Putih untuk menghentikan peperangannya di Irak dan Afghanistan, serta dukungan penuh AS terhadap Israel, daripada terus-terusan mengalah untuk kepentingan para pengusung neo konservatif melalui agenda perang melawan terorisme ideologis.
"Jika perang tidak disudahi, maka kami tidak punya pilihan lain kecuali meneruskan perang gerilya kami melawan anda dimanapun dengan cara apapun, sebagaimana kami melemahkan Uni Soviet selama 10 tahun hingga negara itu runtuh dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa dan menjadi hanya menjadi kenangan masa lalu,” kata Syaikh Usamah.
Namun sayangnya, rekaman suara yang hanya berdurasi 11 menit ini terlalu banyak ditelikung oleh media-media di Amerika Serikat yang tidak ingin bermain-main dengan sesuatu yang justru akan membahayakan mereka, membahayakan hegemoni AS di dunia internasional. Namun, yakinlah bahwa arogansi AS itulah yang akan menyeret mereka pada kehancurannya sendiri, dengan izin Allah SWT. (althaf/revthab/bbc/ansarnet/arrahmah.com)