Melacak Jejak Toghut Mendeklarasikan Tauhid
Sungguh, ingkar kepada toghut dan beriman kepada Allah adalah pondasi kehidupan seorang muslim. Hal ini merupakan realisasi syahadat La ilaha illallah yang mencakup an-nafyu (peniadaan) dan al-itsbat (penetapan). Hal ini juga merupakan inti seruan dakwah para nabi sejak dahulu hingga kini. Dengan demikian, siapa pun yang dapat merealisasikan ingkar kepada toghut dan beriman kepada Allah maka sungguh dia telah mantap urusannya dan telah berjalan di atas jalan yang lurus.
Siapakah para toghut dan dimanakah mereka berada ? Dan siapa pula para pendukung toghut dan bagaimana hukumnya ? Sungguh mengetahui seluruh masalah ini saat ini adalah perkara penting bagi seluruh muslim, apalagi yang menginginkan tegaknya izzul Islam wal muslimin. Karena seluruh bagunan Islam dan aplikasinya berupa pelaksanaan syariat tidak akan pernah terealisir tanpa mengkufuri toghut, memastikan keberadaan mereka, membongkar selubung mereka, membenci mereka, dan memerangi mereka. Niscaya, jika kita telah mengetahui apa saja toghut di dunia ini dan sikap manusia terhadapnya, maka kita melihat kebanyakan manusia berpaling dari ibadah kepada Allah dan lalu beribadah kepada toghut, dan dari berhukum kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi berhukum kepada toghut. Dan dari mentaati Allah serta mengikuti Rasul-Nya menjadi mentaati toghut serta mengikutinya.
Sungguh, orang-orang kafir tidak mungkin melakukan kerusakan di bumi atau menzalimi sebuah bangsa, kecuali pasti dengan bantuan orang-orang yang mendukungnya untuk melakukan kezaliman dan kerusakan, dan yang menjaga mereka dari orang yang ingin membalasnya. Dengan demikian, orang kafir itu tidak akan bisa terus melakukan kerusakan kecuali lantaran ada orang yang membantu dan membelanya, dan merekalah para anshoru toghut, penolong toghut, yang statusnya juga sama dengan toghut itu sendiri.
Dengan demikian, pada hakikatnya peperangan yang dilancarkan kaum muslimin terhadap para penguasa toghut, dengan tujuan menggulingkan mereka demi mengangkat seorang penguasa muslim, maka peperangan tersebut pada kenyataannya adalah peperangan melawan para pendukung mereka yang terdiri dari para pembela toghut. Oleh karena itu wajib hukumnya mengetahui siapa para toghut dan pendukungnya ini, dan status hukum mereka di sisi Allah SWT
Menolak Thoghut Adalah Kewajiban Pertama Dalam Islam
Kewajiban pertama atas setiap Muslim adalah Tauhid (beribadah kepada Allah tanpa menyekutukanNya); dan pilar pertama Tauhid adalah Al Kufur Bit Thoghut, atau menolak Thoghut. Seseorang tidak bisa menjadi Muslim kecuali mereka menolak semua bentuk Thoghut, apakah itu berbentuk konsep, benda tertentu atau seseorang.
Thoghut telah didefenisikan oleh Shahabat dan Ulama klasik yang mengikuti jalan salaf yaitu: "Sesuatu yang disembah, ditaati atau diikuti selain dari Allah."
Imam Malik bin Anas berkata: "Thoghut adalah segala sesuatu yang disembah (atau ditaati) selain Allah." (Diriwayatkan dalam Al Jaami' li Ahkaam Al Qur'an oleh Imam Al Qurtubi)
Syeikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: "Dan thoghut secara umum, adalah sesuatu yang disembah selain Allah, dan itu disetujui untuk disembah, diikuti atau ditaati." (Risalatun fii Ma'naa At Thoghut oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab)
Thagut dan Pembahasannya Menurut Para Ulama
Pembahasan masalah toghut masyhur di kalangan para ulama. Mereka telah menjelaskan masalah ini secara rinci dan umat menerapkannnya secara pasti. Bahkan masalah pembahasan toghut ini menjadi bahasan pertama dan utama dalam Islam. Sebagaimana yang telah kita maklumi bahwasanya:
1.Inti dakwah para rasul-rasul adalah: beriabadah kepada Allah dan menjauhi thaghut (QS. An Nahl (16): 36)
2.Iman seorang tidak sah sehingga ia mengkufuri thaghut (QS. Al Baqarah: 256)
3.Masalah thaghut dan mengkufurinya adalah termasuk masalah iman dan kufur, dan tidak ada masalah yang lebih penting dalam dien ini dibandingkan dengan masalah iman dan kufur dan tidak ada kesalahan yang lebih besar daripada kesalahan dalam masalah iman dan kufur.
Para Penolong & Ulama Toghut
Adapun yang dimaksud dengan ansharuth thawaghit (pembela-pembela thaghut) adalah siapa saja yang menolong mereka (para toghut) dengan ucapan maupun perbuatan. Sehingga kalaupun penolong atau pembela tersebut pemerintah negara lain, maka hukumnya juga sama.
Termasuk ke dalam pembela para toghut adalah mufti atau ulama pemerintah toghut, yakni mereka yang selalu berlawanan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Allah SWT., berfirman :
"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan." (QS Huud 11: 113)
Siapakah orang yang lebih salah dari orang yang membela syetan atau orang-orang yang membuat keringanan atas ke-kufuran-nya? Jika seseorang tidak menolak thaghut (dalam realitas, tidak hanya secara teori) bagaimana bisa kita mempercayai dia untuk masalah dien kita? Tauhid adalah persoalan yang utama yang harus diperhatikan.
"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." (QS Al Jumu'ah 62: 5)
Wallahu'alam bis showab!